Jumat, 26 Oktober 2012

SIKAP MURID TERHADAP GURU DAN ILMU



SIKAP MURID TERHADAP GURU DAN ILMU

1.      MENGHORMATI GURU
Bagi seorang murid yang ingin mendapatkan ilmu dan ilmunya berguna suatu saat nanti maka murid harus menghormati guru serta taat kepadanya.
Menghormati guru merupakan hal yang paling penting diantara kewajiban lainnya, bahkan dapat dikatakan antara hormat  dan taat manakah yang di dahulukan, maka menghormati guru harus di utamakan.
Dengan kata lain menghotmati guru lebih penting dari pada mentaatinya. Suatu contoh, Ali suka mengambil kapur tapi dia sering berjalan lewat depan gurunya. Sikap Ali tersebut sudah bertentangan dengan tata krama sebagai seorang murid. Sebab Ali mengambil kapur dengan tujuan agar bisa keluar kelas sebagai alasan agar tidak dimarahi guru yang lain ketika ditanya, sepatutnya Ali juga harus lewat belakang atau lewat tempat yang berjauhan dari guru tersebut.
Contoh lagi, Adi Suka menghapus papan tulis tapi dia mengotori meja guru dan kursinya dengan debu kapur. Adi taat tapi tidak menghormat terhadap guru. Sikap adi yang benar adalah dia harus berhati-hati ketika menghapus jangan sampai debu kapur berterbangan mencemari udara.
Lalu siapakah guru itu? guru adalah orang yang memberikan ilmu walaupun hanya satu huruf saja .
Jadi siapa saja yang pernah mengajarimu walupun  hanya satau huruf saja maka dia bisa disebut guru. Maka janganlah meremehkan orang yang pernah mengajarimu, hormatilah selalu walaupun saat ini dia tidak mengajarmu. dia  tetap menjadi gurumu dan tidak bisa disebut bekas guru atau mantan guru. Walaupun saat ini murid tersebut sudah menjadi orang yang besar. dia harus tetap tawadlu’ terhadap guru karena sebab guru itulah murid menjadi orang yang “besar”

Diantara cara menghormati guru adalah:
a.    Tidak memulai berbicara dengannya kecuali dengan izinnya
Jangan membuka pembicaraan terhadap guru. Sehingga guru tersebut yang mengajaknya berbicara atau mengizinkannya. Berbicaralah yang sopan dan rendah hati. Tidak boleh dengan suara keras apalagi berteriak. Jangan terlalu dekat atau terlalu jauh. Jangan membicarakan sesuatu yang kurang disenangi oleh guru, membuat tersinggung atau marah.

b.   Tidak berjalan di depannya
Seorang murid harus meminta ijin terlebih dulu untuk lewat didepan guru, menundukkan badannya untuk menunjukkan sikap tawadlu’ terhadapnya. Atau berhentilah menunggu hingga ada jalan untuk lewat.
Sebaliknya jika guru sedang lewat seorang murid harus berdiri untuk memberi penghormatan, menunjukkan  sikap tawadlu’, bersikap tenang, tidak boleh menyapa, memanggil dan berbicara kecuali ucapan salam.
c.    Membersihkan Tempat Duduk Dan Mejanya

Meja guru harus selalu bersih dari segala kotoran atau debu, baik ketika guru sedang hadir ataupun tidak. Posisi tempatnya harus tertata rapi

d.   Tidak menempati tempatnya
Seorang murid harus tahu tempat-tempat yang biasa ditempati guru. Jangan menempati tempat duduknya, duduk diatas kendaraannya atau memasuki ruangannya, jangan pula tiba-tiba duduk di sampingnya. berdiri atau lewat didepannya.
e.    Tidak banyak bicara bersamanya
Berbicaralah yang penting saja jangan terlalu lama. Jangan berbicara tentang sesuatu yang tidak disenangi guru, menyinggung, menghina atau membuat marah
f.     Tidak bertanya sesuatu tanpa izinnya
Jangan bertanya sebelum guru memberi kesempatan atau mempersilahkannya. Bertanya harus dalam keadaan tenang, jangan menanyakan sesuatu yang menyinggung atau membuat marah guru. Jangan pula bertanya sesuatu yang bukan ilmu. Atau bertanya dengan tujuan yang tidak baik.
g.    Mentaati perintahnya
Jika diperintah guru harus segera melaksanakan tanpa harus menunda-nunda atau berpikir untuk menyusun alasan. Demikian juga ketika dipanggil harus segera memenuhi panggilannya tidak boleh “menoleh” kanan kiri lebih dahulu, bertanya-tanya  atau berpura-pura tidak tahu
h.   Menghormati segala sesuatu yang berhubungan dengan guru.
Seperti keluarganya, anak, istrinya dan barang-barangnya. Seorang murid harus menghormati anaknya sebagaimana menghormati guru walaupun anaknya masih kecil. Jangan pula menyentuh, bermain dengan barang-barang miliknya apalagi mengambil tanpa izinnya.
i.     Tidak mengetuk pintu, tetapi harus bersabar hingga keluar dengan sendirinya
Seorang murid tidak boleh bertamu pada waktu istirahat atau tidur. Artinya ketika bertamu murid harus mencari waktu yang tidak mengganggu guru. Dan  harus mengucap salam. Jika sampai tiga kali salam tersebut tidak terjawab, maka dia harus kembali. Dan tidak boleh mengetuk pintunya sehingga guru tersebut keluar dengan sendirinya.
Alhasil segala sikap murid harus berada dalam ridlo guru dan selalu tawadlu’ terhadapnya. Guru akan selalu mendoakan agar ilmunya bermanfaat dan menjadi orang yang berguna. Karena doa guru terhadap muridnya seperti doa nabi terhadap umatnya, yakni terkabul. Tapi sebaliknya jika murid tidak mendapat ridlo gurunya, selalu melanggar tata krama maka sulit bagi murid untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat.

2.      MENGHORMATI ILMU
Ilmu adalah mata uang yang berlaku dimana-mana. Ilmu pula yang menjadi senjata bagi orang yang memilikinya. Tidak boleh meremehkan ilmu atau menganggap enteng sebuah ilmu. Ilmu harus dicari dan harus di pelajari. Seorang murid tidak boleh menganggap ilmu yang sudah dipelajri untuk tidak dipelajari lagi, murid harus mengulang-ulang, mencatat dan menghafal, jika tidak maka akan lupa dan hilanglah ilmu tersebut.
Untuk menjaga sebuah ilmu semua dapat dirangkum dalam sebuah buku. Didalamnya, ilmu akan terjaga dan tersimpan. Dapat dibaca ketika membutuhkan dan menjadi ingat ketika lupa
Diantara cara menghormati ilmu adalah menghargai buku karena buku adalah sumber ilmu sebagai mana guru, maka seorang murid harus menghargai buku sebagaimana menghormati guru.
Cara menghormati buku antara lain:
a.      Meletakkan buku ditempat yang baik
Janganlah meletakkan buku ditempat yang rendah, yang mudah basah, mudah terjatuh, termakan kutu atau bercampur dengan barang yang  tidak berharga sehingga mudah hilang. Buku harus diberi tempat khusus agar mudah untuk mencari dan mempelajarinya.
b.      Tidak boleh meletakkan sesuatu diatas buku
Jangan meletakkan benda diatas buku seperti tinta, minuman, makanan atau benda lain, walau pun tidak  benda tersebut tidak membahayakan, tetapi tujuannya untuk menghormati. Buku yang mengandung ayat al-quran harus berada paling atas diantara buku-buku yang lain.
c.       Segera mengambil ketika terjatuh
Buku yang terjatuh harus diambil dengan segera, walaupun berupa lembaran. Lebih lebih yang mengandung ayat al-quran. Karena jika tidak segera diambil akan terinjak-injak sehingga berdosa dan melaknati (mendoakan jelek) orang yang tidak menghargainya.
d.      Tidak boleh merobek atau melipat
Jangan merobek buku, karena akan merusaknya dan akan merubah susunan isi atau halaman buku. Jangan pula menjadikan bungkus sesuatu.
e.       Tidak mengarahkan kaki kearah buku
Jika ada buku didepannya maka kaki tidak boleh direntangkan, kaki juga tidak boleh diangkat ketempat duduk, baik satu kaki atau kedua-duanya
f.        Membawa buku dengan baik
Ketika dibawa buku tidak boleh terlalu kebawah walaupun berada dalam tas, tali tas tidak boleh terlalu panjang karena menyebabkan posisi buku menjadi terlalu kebawah, tas tidak boleh terlalu kecil karena keadaan buku menjadi terlipat. Tidak boleh pula melipatnya agar mudah dibawa atau diduduki ketika berkendara
g.      Tidak boleh menduduki buku
Menduduki buku sangatlah berdosa, dan ini adalah perbuatan setan. Setan juga sangat senang jika buku diduduki, namun sebaliknya buku akan melaknati dan ilmunya menjadi tidak bermanfaat. Murid harus menjaga agar buku jangan sampai di duduki.
h.      Tidak boleh membuangnya.
Waluapun buku tersebut sudah dipelajarinya bahkan sudah dihafalnya, buku tetap tidak boleh dibuang, tetapi harus disimpan baik-baik. Karena buku merupakan sumber ilmu dan manusia adalah sumber lupa. Suatu saat dia akan membutuhkannya.
Tulisan diatas “disarikan” dari kitab Ta’limul Muta’alim, dan masih dalam bab Menghormati guru dan ilmu. Karena masih ada beberapa bab lagi yang perlu diketahui oleh seorang murid. Seperti : Bab , Hal-hal Yang Menyebabkan Hafal Dan Lupa. Bab, Waktu Yang Baik Untuk Belajar, Memilih Teman, Bab Niat Mencari Ilmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar