Kamis, 13 Oktober 2022

PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MADZHAB Ciri Khas Imam 4 dalam menentukan hukum oleh Anas Aulia Imam 4 Madzhab yang dimaksud dalam artikel ini adalah para Imam yang hasil pemikirannya sangat berpengaruh dalam menjalankan hukum-hukum Islam. Mereka adalah Imam Malik Bin Anas, Imam Syafi’i, Imam Abu Hanafi, dan Imam Ahmad bin Hambal. Setiap diantara mereka, memiliki pendapat yang berbeda dalam memberikan atau menjatuhkan hukum terhadap suatu perkara. Terdapat banyak faktor yang menjadi penyebab perbedaan mereka dalam berpendapat, diantaranya adalah perbedaan tempat serta kondisi dan situasi yang dialami sangatlah berbeda. Lain dari pada itu, setiap diantara mereka memeiliki ciri khas dalam menetapkan hukum pada suatu perkara. Adapun ciri khas mereka adalah sebagai berikut: Imam Abu hanifah lebih mengedepankan rasionalitas atau logika/ Ro’yun. Sehingga apabila terdapat seseorang yang sering meminta rasionalitas dalam memcahkan suatu persoalan, maka kembalilah kepada Imam Abu Hanifah. Imam Malik Bin Anas lebih sering kepada hadist, apabila sebuah hadist mengatakan dan atau menjelaskan sebuah perkara A, maka pelaksanaanya pun seperti A. Beliau pernah ditanya tentang logika, “Wahai Imam Malik, apa pendapatmu dari segi akal? kata Imam Malik: Kalau ingin bertanya tentang logika/ Ro’yun, maka tanyakanlah kepada Imam Abu Hanifah jangan tanya kepada saya”. Karena beliau lebih cenderung memahami persoalan dari tekstual hadsitnya. Sehingga apabila para pembaca hendak mengambil persoalan yang sumbernya langsung dari hadist, maka kembali lah kepada Imam Malik bin Anas. Imam Asy Syafi’i memiliki ke khasan, diamana beliau menghafal hadist dan mendalami bahasa Arab, beliau tidak hanya sekedar mendalami bahasa Arab, akan tetapi beliau langsung masuk ke dalam kampung Arab atau ke Badui, dimana daerah ini adalah daerah yang paling fasih bahasa Arabnya, sampai beliau merupakan satu-satunya di antara imam 4 Madzhab yang memiliki diwan, yang di dalamnya terdapat puisi-puisi berbahasa Arab yang berisi nasehat-nasehat, diwan ini bernama Diwan al Imam Asy Syafi’i. Beliau juga dikenal sebagai ahli qias atau analogi, sehingga hadist dapat dipahami, fiqih beliau juga faham, bahasanya kuat dan termasuk analogi beliau sangat kuat. Adapun dalam penetapan hukum sebuah perkara, beliau lebih memilih perkara yang lebih banyak pahalanya. Sebagaimana pendapat beliau dalam membaca basmalah sewaktu sholat, apakah di jahrkan atau dibaca secara sirri, beliau berpendapat bahwa bacaan basmalah dijahrkan ketika sholat jahr (Subuh, Madhrib, Isya’) dan disirkan ketika sholat sir (Dzhuhur, Ashar). Adapun Imam Ahmad bin Hambal sering mengambil pertengahan, apabila Imam Malik berpendapat dan Imam Syafi’i berpendapat, maka Imam Ahmad mengambil pertengahannya. Seperti halnya dalam bacaan Bismillah ketika sholat, Imam yang satu membaca Jahr dan Imam yang satu membaca Sir, sedangkan Imam Ahmad membaca dengan tidak Jahr dan tidak Sir. Begitu juga halnya ketika Qunut, Imama Abu Hanifah Tidak melakukan Qunut, dan Imam Syafi’i Qunut, diambil yang pertengahan yaitu ketika ada kejadian, dan apabila tidak ada kejadian dia tidak Qunut lagi, yaitu Qunut Nazilah, itulah Imam Ahmad bin Hambal.

Senin, 03 Februari 2014

MENJEBAK PENCURI

Pada zaman dahulu orang berpikir dengan cara yang amat sederhana. Dan karena kesederhanaan berpikir ini seorang pencuri yang telah berhasil menggondol seratus keping lebih uang emas milik seorang saudagar kaya tidak sudi menyerah. Hakim telah berusaha keras dengan berbagai cara tetapi tidak berhasil menemukan pencurinya. Karena merasa putus asa pemilik harta itu mengumumkan kepada siapa saja yang telah mencuri harta miliknya merelakan separo dari jumlah uang emas itu menjadi milik sang pencuri bila sang pencuri bersedia mangembalikan. Tetapi pencuri itu malah tidak berani menampakkan bayangannya. Kini kasus itu semakin ruwet tanpa penyelesaian yang jelas. Maksud baik saudagar kaya itu tidak mendapat-tanggapan yang sepantasnya dari sang pencuri. Maka tidak bisa disalahkan bila saudagar itu mengadakan sayembara yang berisi barang siapa berhasil menemukan pencuri uang emasnya, ia berhak sepenuhnya memiliki harta yang dicuri. Tidak sedikit orang yang mencoba tetapi semuanya kandas. Sehingga pencuri itu bertambah merasa aman tentram karena ia yakin jati dirinya tak akan terjangkau. Yang lebih menjengkelkan adalah ia juga berpura-pura mengikuti sayembara. Tidak berlebihan bila dikatakan bahwa menghadapi orang seperti ini bagaikan menghadapi jin. Mereka tahu kita sedangkan kita tidak. Seorang penduduk berkata kepada hakim setempat. "Mengapa tuan hakim tidak minta bantuan Abu Nawas saja?" "Bukankah Abu Nawas sedang tidak ada di tempat?" kata hakim itu balik bertanya. "Kemana dia?" tanya orang itu. "Ke Damakus." jawab hakim "Untuk keperluan apa?" orang itu ingin tahu. "Memenuhi undangan pangeran negeri itu." kata hakim. "Kapan ia datang?" tanya orang itu lagi. "Mungkin dua hari lagi." jawab hakim. Kini harapan tertumpu sepenuhnya di atas pundak Abu Nawas. Pencuri yang selama ini merasa aman sekarang menjadi resah dan tertekan. Ia merencanakan meninggalkan kampung halaman dengan membawa serta uang emas yang berhasil dicuri. Tetapi ia membatalkan niat karena dengan menyingkir ke luar daerah berarti sama halnya dengan membuka topeng dirinya sendiri. Ia lalu bertekad tetap tinggal apapun yang akan terjadi. Abu Nawas telah kembali ke Baghdad karena tugasnya telah selesai. Abu Nawas menerima tawaran mengikuti sayembara menemukan pencuri uang emas. Hati pencuri uang emas itu tambah berdebar tak karuan mendengar Abu Nawas menyiapkan siasat. Keesokan harinya semua penduduk dusun diharuskan berkumpul di depan gedung pengadilan. Abu Nawas hadir dengan membawa tongkat dalam jumlah besar. Tongkat-tongkat itu mempunyai ukuran yang sama panjang. Tanpa berkata-kata Abu Nawas membagi-bagikan tongkat-tongkat yang dibawanya dari rumah. Setelah masing-masing mendapat satu tongkat, Abu Nawas berpidato, "Tongkat-tongkat itu telah aku mantrai. Besok pagi kalian harus menyerahkan kembaii tongkat yang telah aku bagikan. Jangan khawatir, tongkat yang dipegang oleh pencuri selama ini menyembunyikan diri akan bertambah panjang satu jari telunjuk. Sekarang pulanglah kalian." Orang-orang yang merasa tidak mencuri tentu tidak mempunyai pikiran apa-apa. Tetapi sebaliknya, si pencuri uang emas itu merasa ketakutan. Ia tidak bisa memejamkan mata walaupun malam semakin larut. Ia terus berpikir keras. Kemudian ia memutuskan memotong tongkatnya sepanjang satu jari telunjuk dengan begitu tongkatnya akan tetap kelihatan seperti ukuran semula. Pagi hari orang mulai berkumpul di depan gedung pengadilan. Pencuri itu merasa tenang karena ia yakin tongkatnya tidak akan bisa diketahui karena ia telah memotongnya sepanjang satu jari telunjuk. Bukankah tongkat si pencuri akan bertambah panjang satu jari telunjuk? Ia memuji kecerdikan diri sendiri karena ia ternyata akan bisa mengelabui Abu Nawas. Antrian panjang mulai terbentuk. Abu Nawas memeriksa tongkat-tongkat yang dibagikan kemarin. Pada giliran si pencuri tiba Abu Nawas segera mengetahui karena tongkat yang dibawanya bertambah pendek satu jari telunjuk. Abu Nawas tahu pencuri itu pasti melakukan pemotongan pada tongkatnya karena ia takut tongkatnya bertambah panjang. Pencuri itu diadili dan dihukum sesuai dengan kesalahannya. Seratus keping lebih uang emas kini berpindah ke tangan Abu Nawas. Tetapi Abu Nawas tetap bijaksana, sebagian dari hadiah itu diserahkan kembali kepada keluarga si pencuri, sebagian lagi untuk orang-orang miskin dan sisanya untuk keluarga Abu Nawas sendiri.

Minggu, 07 April 2013

Keutamaan BULAN RAJAB

Keutamaan bulan Rajab

Diriwayatkan bahwa apabila Rasulullah SAW memasuki bulan Rajab beliau berdo’a:“Ya, Allah berkahilah kami di bulan Rajab (ini) dan (juga) Sya’ban, dan sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan.” (HR. Imam Ahmad, dari Anas bin Malik).
• "Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab sehari, maka laksana ia puasa selama sebulan, bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya 7 pintu neraka Jahim, bila puasa 8 hari maka dibukakan untuknya 8 pintu surga, dan bila puasa 10 hari maka digantilah dosa-dosanya dengan kebaikan."
• Riwayat al-Thabarani dari Sa'id bin Rasyid: “Barangsiapa berpuasa sehari di bulan Rajab, maka ia laksana berpuasa setahun, bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya pintu-pintu neraka jahanam, bila puasa 8 hari dibukakan untuknya 8 pintu surga, bila puasa 10 hari, Allah akan mengabulkan semua permintaannya....."
• "Sesungguhnya di surga terdapat sungai yang dinamakan Rajab, airnya lebih putih daripada susu dan rasanya lebih manis dari madu. Barangsiapa puasa sehari pada bulan Rajab, maka ia akan dikaruniai minum dari sungai tersebut".
• Riwayat (secara mursal) Abul Fath dari al-Hasan, Nabi Muhammad SAW bersabda: "Rajab itu bulannya Allah, Sya'ban bulanku, dan Ramadan bulannya umatku."
• Sabda Rasulullah SAW lagi : “Pada malam mi’raj, saya melihat sebuah sungai yang airnya lebih manis dari madu, lebih sejuk dari air batu dan lebih harum dari minyak wangi, lalu saya bertanya pada Jibril a.s.: “Wahai Jibril untuk siapakan sungai ini ?”Maka berkata Jibrilb a.s.: “Ya Muhammad sungai ini adalah untuk orang yang membaca salawat untuk engkau di bulan Rajab ini”.

Hadis-hadis tersebut diantaranya dha'if (kurang kuat) sebagaimana ditegaskan oleh Imam Suyuthi dalam kitab al-Haawi lil Fataawi.

Ditulis oleh al-Syaukani, dlm Nailul Authar, bahwa Ibnu Subki meriwayatkan dari Muhamad bin Manshur al-Sam'ani yang mengatakan bahwa tak ada hadis yang kuat yang menunjukkan kesunahan puasa Rajab secara khusus. Disebutkan juga bahwa Ibnu Umar memakruhkan puasa Rajab, sebagaimana Abu Bakar al-Tarthusi yang mengatakan bahwa puasa Rajab adalah makruh, karena tidak ada dalil yang kuat.

Jumat, 21 Desember 2012

IBU DALAM PANDANGAN RASULULLAH-HADITS

  Abu Hurairah radhiallahu 'anh berkata:
  Seorang lelaki datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan bertanya:
  “Siapakah manusia yang paling berhak untuk aku layan dengan sebaik-baiknya?”
  Baginda menjawab: “Ibu kamu.”
  Dia bertanya lagi: “Kemudian siapa?”
  Baginda menjawab: “Ibu kamu.”
  Dia bertanya lagi: “Kemudian siapa?”
  Baginda menjawab: “Ibu kamu.”
  Dia bertanya lagi: “Kemudian siapa?”
  Baginda menjawab: “Ayah kamu.”[1]
 
Seorang sahabat bernama Jahimah radhiallahu 'anh datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meminta pandangan baginda untuk dia ikut serta dalam ekspedisi Jihad.
 
Rasulullah bertanya: “Adakah kamu masih mempunyai ibu?
  Jahimah menjawab: “Ya.
  Lalu Rasulullah bersabda:
“Tinggallah bersamanya kerana sesungguhnya syurga terletak di bawah tapak kakinya.”[2]
 
Di antara ibu dan ayah, ibulah yang lebih berhak untuk menerima perhatian daripada seorang anak. Tidak sekadar itu, ibu memiliki hak tiga kali ganda lebih besar daripada seorang ayah sepertimana terbukti melalui hadis di atas. Syurga juga terletak di bawah kaki ibu, sebagaimana yang dijelaskan dalam hadis kedua di atas. Selain itu Allah Subhanahu wa Ta‘ala juga telah mengkhususkan beberapa ayat-Nya di dalam al-Qur’an untuk ibu. Ini tidak lain menunjukkan betapa besar dan mulia kedudukan ibu di sisi Allah dalam peranannya melahirkan anak dan membesarkannya.[3] Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
 
Dan Kami wajibkan manusia berbuat baik kepada kedua ibubapanya; ibunya telah mengandungnya dengan menanggung kelemahan demi kelemahan (dari awal mengandung hingga akhir menyusunya), dan tempoh menceraikan susunya ialah dalam masa dua tahun; (dengan yang demikian) bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua ibubapamu; dan (ingatlah), kepada Akulah jua tempat kembali (untuk menerima balasan). [Luqman 31:14]
 
Dan Kami wajibkan manusia berbuat baik kepada kedua ibubapanya; ibunya telah mengandungnya dengan menanggung susah payah dan telah melahirkannya dengan menanggung susah payah. [al-Ahqaf 46:15]
 
  Terdapat beberapa sebab mengapa ibu memiliki hak tiga kali ganda lebih besar daripada seorang ayah:
 
  1. Ibu terpaksa menanggung pelbagai kesusahan, sama ada dari sudut fizikal mahupun mental, dalam proses mengandung seorang anak. Allah mengkhabarkan kesusahan ini dengan firman-Nya yang bermaksud: …ibunya telah mengandungnya dengan menanggung susah payah…[al-Ahqaf 46:15]
  2. Kesusahan ketika mengandung semakin bertambah selari dengan pembesaran janin. Kesusahan yang semakin bertambah mengakibatkan seorang ibu menanggung kelemahan demi kelemahan: …ibunya telah mengandungnya dengan menanggung kelemahan demi kelemahan…
  3. Kesusahan ini mencapai tahap paling berat ketika hendak melahirkan anak tersebut: …dan telah melahirkannya dengan menanggung susah payah. Kesusahan ini diungkap oleh Allah dalam kisah Maryam ketika beliau hendak melahirkan ‘Isa:
(Ketika dia hendak bersalin) maka sakit beranak itu memaksanya (pergi bersandar) ke pangkal sebatang pohon tamar (kurma); dia berkata: “Alangkah baiknya kalau aku mati sebelum ini dan menjadilah aku sesuatu yang dilupakan orang dan tidak dikenang-kenang!” [Maryam 19:23]
 
 
Berkenaan kesusahan yang amat berat saat hendak melahirkan, Abi Burdah radhiallahu 'anh pernah melihat Ibn ‘Umar radhiallahu 'anhuma dan seorang lelaki dari Yaman sedang tawaf di sekeliling Ka’bah.
 
Lelaki tersebut sedang mendukung ibunya lalu mengeluh: “Saya baginya bagaikan tunggangan yang hina.
 
Lalu dia bertanya: “Wahai Ibn ‘Umar! Apakah sudah aku balas budinya?
 
Ibn ‘Umar menjawab: “Tidak! Walaupun setarik nafasnya (yakni ketika ibunya sedang melahirkannya).[4]
 
  4.   Setelah melahirkan, ibu benar-benar memberi perhatian kepada anaknya. Seandainya anaknya tidak
sihat atau hilang sekejap daripada perhatiannya, nescaya dia menjadi bimbang. Apatah lagi jika anaknya dijauhkan daripadanya, seorang ibu akan teramat berdukacita sehingga hatinya menjadi kosong, sehinggalah anaknya dikembalikan kepadanya.
 
Kenalilah perhatian seorang ibu terhadap anaknya berdasarkan kisah berikut daripada al-Qur’an, ketika Allah Subhanahu wa Ta‘ala memerintah ibu Musa untuk menghanyutkan anaknya (Musa) agar dia (Musa) tidak ditangkap dan dibunuh oleh Fir’aun:
 
Dan Kami ilhamkan kepada ibu Musa: “Susukanlah dia; dalam pada itu jika engkau takutkan sesuatu bahaya mengenainya (dari angkara Firaun), maka (letakkanlah dia di dalam peti dan)
lepaskanlah dia ke laut; dan janganlah engkau merasa bimbang dan jangan pula berdukacita; sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu dan Kami akan melantiknya menjadi salah seorang daripada Rasul-rasul Kami.
 
Setelah itu dia (Musa) dipungut oleh orang-orang Firaun; kesudahannya dia akan menjadi musuh
dan menyebabkan dukacita bagi mereka; sesungguhnya Firaun dan Haman serta orang-orangnya
adalah golongan yang bersalah.
 
Dan (ketika melihat kanak-kanak itu) berkatalah isteri Fir’aun:
“(Semoga dia menjadi) cahaya mata bagiku dan bagimu; janganlah kamu membunuhnya;
mudah-mudahan dia berguna kepada kita atau kita jadikan dia anak.”
Padahal mereka tidak menyedari (kesudahannya).
 
Dan (sepeninggalannya) menjadilah hati ibu Musa kosong; sesungguhnya dia nyaris-nyaris menyatakan perihal anaknya itu dengan berterus-terang jika tidaklah Kami kuatkan hatinya (dengan perasaan sabar dan tenang tenteram), supaya tetaplah dia dari orang-orang yang percaya (akan janji Allah).
 
Dan berkatalah dia kepada kakak Musa:
“Pergilah cari khabar beritanya.” (Maka pergilah dia) lalu dilihatnya dari jauh
sedang orang ramai tidak menyedarinya.
 
Dan Kami jadikan dia (Musa) dari mulanya enggan menyusu kepada perempuan-perempuan yang hendak menyusukannya; (melihatkan halnya itu), kakaknya berkata (kepada isteri Fir’aun):
“Mahukah aku tunjukkan kamu kepada penduduk sebuah rumah yang dapat memeliharanya untuk kamu, serta mereka tulus ikhlas kepadanya?”
 
Maka (dengan jalan itu) Kami kembalikan dia kepada ibunya supaya tenang tenteram hatinya
dan tidak berdukacita (disebabkan bercerai dengannya); dan supaya dia mengetahui bahawa janji Allah (untuk menyelamatkannya) adalah benar; akan tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui
(yang demikian itu). [Maksud surah al-Qasas 28:7-13]
 
  5.   Sekalipun dengan segala pengorbanan ibu daripada saat mengandung hinggalah kepada membesarkan,
seorang anak lazimnya akan lebih cenderung untuk meremehkan ibunya berbanding ayahnya. Faktor penyebab adalah sama ketika menjelaskan bab sebelum ini berkenaan mengapa ibu dikhususkan daripada ayah dalam larangan menderhaka. Sifat kewanitaan seorang ibu yang lemah lembut dan peranannya yang “hanya di rumah” menyebabkan sebahagian anak-anak tidak menghormati ibu mereka dan justeru melecehkan tuntutan berbuat baik kepadanya.
Lima sebab di atas, paling kurang, menjelaskan mengapa Allah dan Rasul-Nya mengkhususkan seorang ibu di atas seorang ayah. Malah hadis yang asal dalam perbincangan ini memberi hak tiga kali ganda lebih besar kepada seorang ibu berbanding seorang ayah. Oleh itu dalam rangka berbuat baik kepada ibubapa, hendaklah kita memberi perhatian dan keutamaan kepada ibu.
  Mengambil iktibar daripada kisah para sahabat Rasulullah, seorang lelaki pernah bertanya kepada Ibn ‘Abbas radhiallahu 'anhuma, Saya meminang seorang wanita tetapi dia menolak pinangan aku. Setelah itu datang orang lain meminangnya lalu dia menerimanya. Saya menjadi cemburu kepadanya dan saya membunuhnya. Apakah ada taubat untuk saya?
 
Ibn ‘Abbas bertanya: “Apakah ibu kamu masih hidup?
 
Dia menjawab: “Tidak.”
 
Ibn ‘Abbas berkata: “Bertaubatlah kepada Allah dan mendekatlah kepada-Nya semampu mungkin.
 
Atha’ bin Yasar (yang hadir sama saat itu) bertanya kepada Ibn ‘Abbas: “Mengapa engkau bertanya kepada lelaki tersebut sama ada ibunya masih hidup?
 
Ibn ‘Abbas menjawab: “Saya tidak tahu perbuatan yang paling mendekatkan (seseorang) kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala melainkan berbakti kepada ibu.[5]
  
[1] Sahih: Dikeluarkan oleh al-Bukhari dalam Shahihnya – hadis no: 5971 (Kitab al-Adab, Bab siapakah manusia yang paling berhak untuk dilayan dengan baik).
[2]  Hasan Sahih: Dikeluarkan oleh al-Nasai dan dinilai hasan sahih oleh al-Albani dalam Shahih Sunan al-Nasai – hadis no: 3104 (Kitab al-Jihad, Bab kelonggaran daripada berperang bagi orang yang memiliki ibu).
[3] Sayang sekali kebanyakan wanita sekarang ini tidak lagi memandang mulia terhadap peranan mereka untuk melahir dan membesarkan anak. Apa yang dipandang mulia oleh Allah kini dipandang hina oleh manusia. Semua ini berlaku kerana manusia kini mengejar kemuliaan mengikut ukuran mereka sendiri. Mereka tidak sedar bahawa apa yang dianggap mulia oleh sebahagian manusia dianggap hina oleh manusia yang lain. Apa yang dianggap mulia pada masa kini akan menjadi hina pada masa akan datang. Ringkasnya, kemuliaan mengikut ukuran manusia sentiasa bersifat nisbi manakala kemuliaan mengikut ukuran Allah sentiasa bersifat hakiki.
[4] Sanad Sahih: Dikeluarkan oleh al-Bukhari dan sanadnya dinilai sahih oleh al-Albani dalam Shahih al-Adab al-Mufrad – hadis no: 9.
[5] Sahih: Dikeluarkan oleh al-Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad – hadis no: 4 dan ia dinilai sahih oleh al-Albani dalam Silsilah al-Ahadits al-Shahihah – hadis no: 2799

VICTORIA CONCORDIA CRESCIT

VICTORIA CONCORDIA CRESCIT
Teman-teman kali ini saya kan menuliskan makna dari Victoria Concordia Crescit.

VICTORIA CONCORDIA CRESCIT adalah sebuah kata-kata yang mencerminkan Arsenal. Kata-kata itu mungkin tidak berkesan di dalam benak fans klub yang lain tapi tidak dengan fans Arsenal.

Kemenangan berawal dari sebuah keharmonisan/kerjasama itulah arti dari Victoria Concordia Crescit. Sebuah kata yang singkat tetapi mempunyai arti khusus.

Bayangkan saja jika boleh jujur pemain Arsenal tidak sebintang MU,Chelsea, City atau mungkin Liverpool tetapi bermain bola dengan harmonis menjadi kunci kemenangan Arsenal. Kumpulan pemain-pemain muda London Utara berkumpul menjadi satu dengan nama Arsenal.

Saya sempat bertanya-tanya saat Wenger memutuskan untuk memakai jasa pemain muda dibandingkan bintang selepas kepergian generasi Henry. Pemain-pemain yang bisa dibilang sangat matang seperti Pires, Lauren, Campbell(sekarang ke arsenal lagi), Vieira, Henry, dan Ljunberg dilepas Wenger dan digantikan dengan pemain-pemain sangat muda Fabregas, RVP, Song, atau mungkin Vela dan Walcott.

Tetapi keraguan saya berakhir kala mereka bermain dengan indah. Memang kemenangan Arsenal berawal dari permainan yang harmonis. Berbeda dengan tim-tim lain yang mengandalkan individu tiap pemain bintangnya. Coba kita bandingkan saja permainan Arsenal dengan bola-bola pendeknya dengan tim-tim lain. Sungguh sangat harmonis.

Senin, 03 Desember 2012

KATA-KATA MUTIARA BIJAK HIKMAH V


Kalimat Bijak | Mutiara
  • Sebab, setiap perbuatan baik akan ada ganjarannya. Biarkan sang waktu yang menjawab

  • Sebenarnya Anda lebih berani dari yang anda duga, lebih kuat dari yang anda tahu, dan lebih pintar yang anda kira, namun itu semua tersembunyi dibalik diding tipis bernama keragu-raguan.

  • Senyum mampu menyelesaikan banyak masalah, dan diam mampu membuat kita terhindar dari banyak masalah.

  • Diam Bukanlah kelemahan, jika di iringi dengan perbuatan dan hasil nyata.


Kata Motivasi 
  • Harapan tinggallah harapan jika tidak disertai tindakan, impian tinggallah impian jka tidak selaras dengan kemampuan.

  • Hanya karena kamu mendengar apa yg dilakukan seseorang, tak berarti kamu bisa menghakiminya. Kamu tak tahu apa yg telah dilaluinya.

  • Tidak seorang pun punya kemampuan untuk melakukan sesuatu hal sempurna, tapi setiap orang diberi banyak kesempatan untuk melakukan hal yang benar.

  • Tinggalkanlah kesenangan yang menghalangi pencapaian kecemerlangan hidup yang diidamkan. Dan berhati-hatilah, karena beberapa kesenangan adalah cara gembira menuju kegagalan.

  • Kelakukan kita terhadap kehidupan, menentukan sikap kehidupan terhadap kita.

  • Matahari yang sebesar itu pun perlu bulan untuk bisa menerangi setiap sudut bumi.

  • Hidup ini seperti piano.Berwarna putih dan hitam. Namun,ketika Tuhan yang memainkannya,Semuanya menjadi indah.

  • Saat anda mendapatkan yang biasa ketika mendambakan yang terbaik, bersyukurlah, karena anda tidak mendapatkan yang terburuk.

  • "Kegagalan adalah peluang untuk hal yang lebih baik. Kegagalan adalah batu loncatan untuk pengalaman yang berharga. Suatu hari nanti Anda akan bersyukur untuk beberapa kegagalan yang anda alami. Percayalah, ketika satu pintu tertutup untuk anda, sebenarnya pintu yang lain selalu terbuka"

  • Melihat kebelakang akan membawa kejelasan di depan. Belajar dari kesulitan dulu akan membawa berkah sekarang dan nanti.

  • Hidup adalah memilih, namun untuk memilih dengan baik, Anda harus tahu siapa Anda dan apa yang Anda perjuangkan, ke mana Anda ingin pergi dan mengapa Anda ingin sampai di sana.

  • "Keyakinan adalah percaya dengan apa yang tidak kita lihat, dan upah dari keyakinan adalah melihat apa yang kita yakini."

  • Kesedihan adalah ibarat terdampar di gurun pasir. Hal terbaik adalah berusaha keluar dari gurun pasir tersebut.

  • Inti dari kebahagiaan adalah kumpulan kebahagiaan dari hal-hal kecil.

  • Sebenarnya sangatlah mudah menjadi Bahagia. Kebahagiaan akan datang saat kita memaafkan diri kita sendiri, memaafkan orang lain, dan hidup dengan penuh rasa syukur. Tidak pernah ada orang egois dan tidak tahu berterima kasih mampu merasakan bahagia, apalagi membuat orang lain bahagia. Hidup ini memberi, bukan meminta."

  • Jangan takut akan bayangan, karena bayangan berarti ada suatu cahaya yang bersinar di dekatnya.

  • Masa-masa terbaik dalam hidup adalah saat kita mampu menyelesaikan masalah sendiri, Masa-masa suram kehidupan adalah saat kita menyalahkan orang lain atas masalah yang kita hadapi.

  • "Manusia seperti puluhan kolam, masing-masing memantulkan cahaya dari bulan yang sama."

  • "Kebijaksanaan adalah pemahaman nilai-nilai abadi dan nilai-nilai hidup."

  • "Kebaikan adalah lebih penting daripada kebijaksanaan, dan menyadari hal ini adalah awal dari kebijaksanaan."

  • Bijaksana adalah kumpulan dari perjalanan hidup kita. Kebijaksanaan tidak bisa dicari, tidak bisa diberikan, dan tidak bisa dibagikan. Kebijaksaan adalah diri kita sendiri.

  • Jika anda merasa pendapat anda tidak didengar, ketahuilah, sebenarnya anda tengah belajar untuk menghargai.

  • Setiap kejadian-kejadian kecil hidup kita adalah bagian dari harmoni total alam semesta, semuanya sudah ada yang mengatur dengan sempurna. Jalanilah hidup apa adanya.

  • Orang Bijak adalah orang yang menyimpan kebijakannya untuk dirinya sendiri.

  • Bicaralah dari hati dan dengan hati, karena hati bisa mendengar lebih tajam daripada telinga.

  • Jangan terlemahkan oleh angin permasalahan. Layang-layang mampu terbang tinggi karena berani melawan angin. Hanya layang-layang yang putus benang yang hanyut oleh angin.

  • Jika anda merasa tidak memiliki hal yang berharga, ketahuilah, anda memiliki hal yang tak ternilaikan, yaitu senyuman.

  • Jika anda melalui hidup anda tanpa masalah, ketahuilah, anda melewatkan masa terindah hidup anda. 

  • Saat kau berpikir tentang orang yang cantik dan tampan, pikirkanlah bahwa kau adalah bagian dari mereka.

  • Berbuat baik pada orang lain lebih sulit daripada berperang melawan penjajah.

  • Mengucapkan Maaf hanya mampu dilakukan oleh orang-orang pemberani.

  • Anda harus jadi ulat terlebih dahulu jika ingin menjadi kupu-kupu

  • Kekuatan bukanlah tentang memukul sekuat tenaga, tetapi tentang ketepatan sasaran.

  • Kemenangan adalah bagian terkecil dari sebuah pertandingan
  • Pemenang bukannya tak pernah gagal, tetapi tidak pernah menyerah.

  • Tuhan telah memberikan kita Ikan, tinggal kita yang harus mengail untuk mendapatkannya.

  • Keindahan sejati tak bisa dilihat oleh mata, hanya hati yang mampu merasakan keindahan sebenarnya.

  • Waktu akan terasa lambat bagi mereka yang menunggu, terlalu panjang bagi yang gelisah, dan terlalu pendek bagi yang bahagia. Namun Waktu adalah keabadian bagi yang mereka mampu bersyukur.

  • Setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangan. Fokuslah pada kelebihan kalian, jangan fokus pada kekurangan kalian.

  • Jika anda telah berusaha untuk mengubah sesuatu namun tetap tak berhasil, cobalah untuk mengubah pandangan anda. 

  • Jangan terlalu lama menangisi apa yg telah terjadi. Hal yg kamu tangisi saat ini mungkin hal yang akan kamu syukuri suatu saat nanti.

  • Jika kamu meninggalkan seseorang, berikanlah alasan. Tak ada yg lebih menyakitkan daripada ditinggalkan tapi tak ada penjelasan.

  • Dalam hidup, anda tak akan selalu mendapatkan apa yang paling anda inginkan, terkadang anda hanya mendapat pelajaran yang sebenarnya lebih anda butuhkan.

  • Menciptakan kebiasaan baru adalah salah satu dari kunci sukses. Jika anda ingin sukses Anda harus mulai menciptakan kebiasaan-kebiasaan yang akan membawa Anda kepada kesuksesan.

  • Jika Anda ingin menang— dalam bisnis, karir, pendidikan, olah raga, dsb— maka Anda harus memiliki kebiasaan-kebiasaan seorang pemenang pula.

  • Jika Anda ingin suatu kehidupan yang berbeda, buatlah keputusan yang berbeda juga. 

  • sukses yang sudah Anda alami di masa lalu akan membantu untuk memotivasi Anda di masa yang akan datang.

  • Jika Allah yang menjadi tujuan, kenapa harus dikalahkan oleh rintangan-rintangan yang kecil di hadapan Allah? Jika mencari nafkah merupakan ibadah, semakin kerja keras kita, insya Allah semakin besar pahala yang akan diberikan oleh Allah. Jika nafkah yang didapat merupakan bekal untuk beribadah, maka semakin banyak nafkah yang didapat, semakin banyak ibadah yang bisa dilakukan.

  • Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu, hanya untuk menemukan bahwa pada akhirnya menjadi tidak berarti dan kamu harus membiarkannya pergi.


KATA-KATA MUTIARA BIJAK HIKMAH IV


  • Seseorang tak akan pernah bisa mencintai Anda dengan tulus dan apa adanya, jika Anda selalu menyembunyikan kekurangan Anda darinya.
  • Kebahagiaan adalah pengalaman spiritual dimana setiap menit hidup dilalui dengan cinta, dan rasa syukur.
  • "Orang yang tidak percaya pada diri sendiri, kerja keras pun gak akan ada gunanya"
  • Berjalan lah seperti kau tak membutuhkan uang, mencintailah seperti kau tak pernah terluka, berdansalah seperti tak ada orang yang memperhatikan.

  • Melepaskan orang yang di cintai jauh lebih sulit dibanding menerima cinta yang baru bagi hatimu.

  • Ketika anda tulus mencinta, tak akan pernah ada kata menyerah. Meski pikiran ingin berputus asa, namun hati tetap ingin mencoba.

  • Cinta terbesar dan cinta hakiki bagi orang yang beriman ialah cinta kepada Allah. Sehingga cinta kepada Allah-lah yang seharusnya menjadi motivator terbesar dan tidak terbatas.

  • Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan kamu tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cintamu kepadanya.
  • sakit dlm perjuangan itu hanya sementara. bisa semenit/setahun. namun jika menyerah rasa sakit itu akan terasa selamanya.

Kata Mutiara Lainnya

  • Satu-satunya cara untuk melakukan pekerjaan besar adalah dengan mencintai apa yang Anda lakukan, walaupun sebenarnya anda membencinya.

  • Jangan remehkan hal-hal sepele. Sebab, dari sinilah hal-hal besar biasanya terwujud

  • Hidup menawarkan begitu banyak pilihan. Pilih serta jalani yang terbaik, dan menjadi seorang pemenang!

  • Tuhan, telah kupasrahkan hatiku hanya kepadamu.... dan izinkanlah pasangan hidup ku yang telah engkau anugerahkan kepadaku untuk dijaganya sepenuh hatinya.

  • Tuhan, telah kupasrahkan hatiku hanya kepadamu.... dan izinkanlah pasangan hidup ku yang telah engkau anugerahkan kepadaku untuk dijaganya sepenuh hatinya.

  • Miliki hati yang tulus, hindari perasaan cemburu, jika kamu tak bisa menerima dirimu, tak ada orang lain yg akan melakukannya.

  • Dengan semangat kita pasti bisa. Bersemangatlah dengan hati dan logika, agar semangat kita tetap dijalan kebenaran.

Kata Mutiara 
  • Tak perlu kesempurnaan untuk bisa berbahagia. Karena bahagia sesungguhnya adalah ketika kamu melihat apapun secara sempurna

  • Tuhan, telah kupasrahkan hatiku hanya kepadamu.... dan izinkanlah pasangan hidup ku yang telah engkau anugerahkan kepadaku untuk dijaganya sepenuh hatinya.

  • Miliki hati yang tulus, hindari perasaan cemburu, jika kamu tak bisa menerima dirimu, tak ada orang lain yg akan melakukannya.

  • Tidak perlu berusaha tuk menjadi oranglain. Sebab, kamu adalah istimewa, dan lebih baik dari mereka

  • Kekurangan ialah kelebihan yang tertutupi. Tidak ada yg perlu ditutup, tetapi cukup membukanya

  • kan lebih baik jika mengatakan "Aku akan berusaha selalu", daripada "Aku akan selalu"

  • Dosa kita kepada yang Maha Kuasa hanya taubat jawabannya, dosa kita kepada sesama berminta maaf penawarnya

  • Secara tidak sadar, dengan kejujuran; kamu telah menyelamatkan dirimu sendiri

  • Menyelesaikan permasalahan dengan emosi/kemarahan hanya akan menimbulkan permasalahan lain